Mengapa aku masih saja nyaman dengan kesendirian.
Yang mereka kira aku tak menyukai keramaian.
Dan aku tak begitu nyaman jika ada seseorang yang dapat menemaniku dalam waktu yang lama.
Bukan karena aku naif pada pendirianku sebagai seseorang yang pernah terluka dengan namanya kebersamaan.
Hanya saja, aku mulai menyadari.
Bahwa didunia ini hanya sebagai tempat untuk mengatakan HAI dan SELAMAT TINGGAL.
Entah dalam waktu yang tak pernah ku kira.
Atau aku sendiri yang menentukan kapan aku mulai beranjak dari suasana yang mulai membuatku jenuh.
Selama aku seperti ini.
Aku tak bisa memungkiri.
Bahwa suatu hari nanti aku akan menghadirkan rindu pada seseorang.
Apakah karena aku mulai lelah dengan prinsipku.
Atau aku hanya sekedar mengharapkan kehadiranmu ditempat yang sama denganku.
Walau tampaknya aku menyedihkan dengan keadaanku seperti ini.
Tapi aku dapat menikmati pahit dan suramnya duniaku.
Aku masih bisa bangkit.
Aku masih bisa menjadi diriku sendiri tanpa ada kau yang harus hadir didalamnya.
Meskipun itu membutuhkan proses.
Karena tidak ada yang instan untuk ku lalui begitu saja.
Seperti disaat aku harus menahan air mataku tuk tidak terbuang sia-sia karenamu.
Memang awalnya sesak yang kurasakan.
Namun seiring berjalannya waktu untuk berproses melupakan apa yang harus ku lupakan.
Aku merasa itu sudah menjadi hal biasa untukku.