Malam selalu menjadi saksi.
Awal perjalanan dari serangkai asa yang ingin ku raih.
Bukan tentang bintang.
Bukan juga dengan rembulan.
Namun, ini tentangnya yang masih menjadi tanda tanya.
Kadang aku ingin lari.
Seketika ingin tak ada disana.
Kala dimana waktu yang membuat kita saling menyapa.
Sama seperti masa lalu yang terus membayangi jejak-jejaknya hingga saat ini.
Banyak janji yang terucap.
Justru hatiku tak kuasa.
Menerima segalanya.
Berkat rasa trauma yang masih membekas.
Aku mungkin telah menjadi batu.
Sengaja mematikan segala hal yang dapat membuatku jatuh hati tuk kesekian kalinya.
Maafkan aku, jika akan ada hati yang terluka.
Berkat sikap egois ini.
Berkat sikap pecundang ini.
Yang hanya bisa terus menolak.
Semua hal yang mampu memberi rasa luka.
Pada diri ini.
Pada hati ini.
Cukup, aku belum bisa menerima.
Terserah jika kau tetap bertahan untukku.
Untuk membuat diriku lebih terbuka pada dunia.
Karena aku tak pernah memintamu hadir.
Bahkan aku tak berharap kau pun ikut menemani tuk melewati perjalanan hidupku.
Yang pasti.
Aku tak bisa menjadi seperti yang kau lakukan terhadap diri ini.
Aku juga tak akan bisa membalas apa yang ada pada dirimu.
Jika kau pergi?
Aku tak mengapa.
Namun jika kau tetap bertahan?
Sampai mana lagi aku harus menyakiti dirimu?
Akankah kau tetap tinggal atau justru pergi tanpa kata perpisahan?
Instagram @amaliahrh