Ada do’a yang diam-diam terpanjat dalam sepertiga malam yang panjang

0
1557

Dalam catatan sebuah pena kehidupan seorang muslimah šŸ’ Ada do’a yang diam-diam terpanjat dalam sepertiga malam yang panjang,
Sujudnya begitu khusyuk hingga dahi pun tak terasa lama ketika bersentuhan diatas sajadah.

Laki-laki yang namanya masih Engkau simpan sebagai imamku kelak,
Engkau simpan namanya sebagai ayah dari anak-anak dari rahimku,
Engkau simpan namanya yang nanti kelak menjadi penyempurna setengah dari dien ku.

Ada hati yang luruh,
Ketika aku merindukan sosok laki-laki yang terus berjuang untuk menikahiku,
Laki-laki yang terus memantaskan dirinya,
Laki-laki yang terus merindukan Rasulullah dan berharap akan ridha dari-Mu.

Ada semangat di sini,
Dariku untuk terus memantaskan diri untuk laki-laki yang mencintaimu utama dan mencintaiku karena-Mu.

Tidak mudah membentengi diri untuk bersabar dan menunggu waktu dimana diri ini dipertemukan dengannya di waktu-Mu yang sudah Engkau tetapkan,
Dimana ketika sepasang mata ini melihat, kedua telinga ini mendengar, bibir ini merekah memasang senyum dan kebahagian,
Yaitu :
Tangannya menjabat tangan waliku dalam hari pengawalan ke-SAH-an diriku dan dirinya.

Detik dimana pertama kali aku memegang tangannya, melihat kedua bola matanya dengan dekat sebagai imamku dalam menahkodai rumah tangga menuju jannah-Mu.

Robbana hablanaa min adzwajina wa dzuriyyātina qurrota a’yun waj’alna lilmuttaqiyna imāman.

Aamiin Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.

by:Ā @eanggirospidia

Comments

comments

LEAVE A REPLY