Mengapa Harus Menulis

0
1112

Pada dasawarsa ini, kebutuhan akan informasi sangat tinggi. Ini dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang sangat cepat. Teknologi informasi yang berbasis internet maupun non-internet sudah menjadi makanan sehari-hari di tengah masyarakat. Tak hayal saat ini tidak ada satu pun informasi yang tidak bisa didapatkan.

Salah satu sarana untuk menyebarkan suatu informasi tertentu yaitu dengan cara menulis. Selain menonton maupun mendengar, menulis menjadi sarana yang paling efektif. Pada era kejayaan Islam banyak informasi didapatkan melalui menulis. Ulama-ulama semisal Imam Syafi’i, Imam Bukhari, dan Ibnu Khaldun adalah sebagian kecil ulama yang menyebarkan informasi dengan cara menulis. Selain memang saat itu belum ditemukannya teknologi seperti saat ini, namun keampuhan menulis dalam menyebarkan informasi sangat diperhitungkan.

Di era sekarang ini kebutuhan akan menulis menjadi sangat tinggi. Banyak informasi yang bisa didapatkan melalui tulisan. Mulai dari media cetak berupa surat kabar harian koran, majalah, buletin, buku, dll. Ataupun juga dalam bentuk yang sama namun menggunakan media internet seperti e-paper, e-book, website, blog, dll. Ini menunjukkan penyebaran informasi dalam bentuk tulisan masih menjadi kebutuhan.

Menulis sebagai sarana pelestarian ilmu pengetahuan

                Sebagai sarana penyebaran informasi yang terbilang efektif, aktivitas menulis harus digalakkan. Karena menulis bukan lagi hanya sekedar penyebaran informasi semata, melainkan pelestarian ilmu pengetahuan. Bisa dibayangkan jika tidak ada generasi yang bisa menulis, maka setengah dari ilmu pengetahuan bisa hilang. Bukankah Al-Quran itu pada akhirnya ditulis, bukan cuma dihafal? Ini menandakan pelestarian suatu ilmu pengetahuan adalah dengan cara menulis.

                Imam Al-Ghazali pernah mengatakan, “Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Kutipan tersebut adalah bentuk perhatian besar Imam Al-Ghazali kepada menulis. Karena selain anak raja dan anak ulama besar, tentulah orang yang mampu menjaga dan melestarikan ilmu pengetahuan adalah penulis. Dengan goresan tinta pada secarik kertas menjadikan ilmu pengetahuan tak hilang dari peradaban.

                Sebagai contoh adalah penulisan tentang sejarah peradaban manusia. Tulisan yang dibukukan dan menjadi sumber referensi ilmu pengetahuan saat ini, mampu membuka cakrawala peradaban manusia di masa lalu dan menjadi sarana penghubung antara pengetahuan masa lalu dan saat ini. Semua bisa terjaga dengan adanya tulisan. Maka kenapa harus menulis, karena menulis adalah jalur rel dari kelestarian suatu ilmu. Ilmu akan tetap ada, terjaga, sekaligus berkembang jika ilmu yang dulu dihubungkan dengan ilmu yang sekarang sekaligus juga dihubungkan dengan ilmu yang akan ditemukan di masa yang akan datang.

Budi Santoso
Mahasiswa UIKA Bogor

Comments

comments

LEAVE A REPLY