Aku hanya perlu berproses bersama.
Waktu, Detik, Menit, Jam, Hari, Minggu, Bulan, Tahun .
Begitu saja .
Ku lalui dgn caraku sendiri.
Ada air mata .
Ada semangat.
Berulang-ulang itu terjadi
Hingga tujuanku telah sampai pada inginya.
Ingin tuk melupakanmu walau pada awalnya aku enggan melakukannya.
Mustahil jika aku bisa mewujudkannya.
Bukannya aku tak percaya dengan hasil dari segala usaha.
Namun, menyerah itu jauh lebih baik
Apa lagi jika berusaha pada takdir yg masih menjadi tanda tanya dariNya.
Sebab, aku juga manusia biasa.
Yg tak akan pernah tahu menahu.
Siapakah yg akan datang lebih awal?
Jodohkah?
Atau
Kematian?? Karena setiap aku memikirkan tentangmu,
Yg memaksa ku tuk bermimpi jikalau Allah menyatukan kita.
Aku sperti menjauh dariNya.
Entah karena aku menjadi lupa.
Atau aku terlalu melebih-lebihkan dirimu yg masih menjadi sekedar harapan semu.
Namun, jika aku memikirkan tentng kematian?
Bisa saja dgn waktu yg singkat tanpa perlu proses apapun.
Aku dapat melupakan dunia ku termasuk dirimu.
Fokus pada satu tujuan yaitu kepadaNya.
Sayang, aku manusia yg masih lalai untuk berfikir.
Dan kadang aku harus membuka pandanganku tuk kesekian kalinya.
Bahwa aku sedang bermimpi terlalu jauh.
Hingga lupa bahwa aku sedang larut didalamnya, padahal pada kenyataanya takdirku belum tentu menyatu dgn dirimu .