Malam ini.
Malam yang kesekian kalinya aku merindukanmu.
Digelapnya malam hanya kenangan indah itu yang menghiburku.
Bulan tersenyum kepadaku.
Bintang mencoba menyapaku.
Dalam sepi aku selalu terpikir akan dirimu.
Bagaimana keadaanmu disana?
Sedang apa?
Sedang dimana?
Jujur, aku sangat merindukanmu.
Rindu dengan ocehanmu.
Rindu dengan nasehatmu.
Rindu dengan pelukanmu.
Rindu dengan segala hal yang kita lewati bersama.
Kisah dari awal pertemuan kita hingga sampai saat ini.
Kisah yang kita jalani bersama tetap tersimpan rapi dalam kenangan.
Kenangan adalah sebuah cerita yang takkan pernah hilang.
Jujur, aku sangat merindukanmu.
Rindu ini melukiskan air mata.
Aku tak pernah tau sampai kapan rasa ini hadir untukmu.
Maafkan aku yang sering mengecewakanmu.
Maafkan aku yang pernah melukai hatimu, sahabatku.
Satu per satu sahabat akan pergi meninggalkan kita.
Entah karena cita-cita.
Entah karena cinta.
Entah karena usia.
Apa seperti yang aku alami?
Siapa yang menginginkan kehilangan sahabat?
Yakin semua orang pasti akan menjawab tidak ingin.
Tetapi apakah kita bisa menolak takdir?
Kita harus ikhlas menerima apapun yang terjadi.
Walau sakit.
Walau berat.
Ini adalah ujian.
Ini adalah kuasa-Nya.
Ini adalah rencana indah-Nya.
Tak perlu khawatir.
Jarak menjauhkan, tapi ada do’a yang mendekatkan.
Tak ada pertemuan, tapi hati tetap terikat dalam persahabatan.
Persahabatan ini sederhana.
Persahabatan ini memberikan warna indah dalam kehidupan.
Rasa sayang ini tak akan berkurang sedikitpun.
Tetap saling menyayangi.
Tetap saling menasehati.
Tetap saling mendo’akan, dari jarak yang jauh.
Kisah ini belum usai sahabatku.
Kisah ini akan kita rangkai kembali setelah kau pulang nanti.