Ada cara termudah untuk menghitung seberapa besar kadar cinta kepada Allah Swt dan dimanakah letak Allah, tatakala kita jatuh cinta. Hitung dari aktivitas harian dan usia kita.
Coba kita saksikan, dari mulai kita lahir, gede, sekolah, kuliah/kerja, berkeluarga, punya anak dan seterusnya, berapa nikmat cinta Allah yg sudah dianugerahkan kepada kita? Tidak bisa kita hitung bukan?
Baik, kalau tidak bisa yg itu, coba hitung nikmat cinta yg Allah anugerahkan kepada kita dari semenjak kita bangun tidur, makan, pergi sekolah/kerja, main, nonton, belajar, istirahat, sampai tidur lagi, berapa semuanya? Tidak mampu menghitungnya lagi bukan?
Sahabat, jika kita tak mampu menghitung kadar cinta Allah kepada kita, lalu kenapa kita masih kufur terhadap Allah? Mana balasan cinta kita kepada Allah? Mana bentuk rasa cinta kita kepada Allah? Masihkah kita berani mengatakan ‘Aku Cinta Allah’? Mana buktinya?
Yuk kita berhitung. Jika seaindainya dgn kemurahan Allah Swt, kita dikasih jatah umur 60 tahun, dan sejak usia 10 tahun kita sudah baligh, kita akan coba hitung bersama berapa tahun kita: Nonton teve, Sholat, Kerja, Istirahat, Belajar?
Jika diketahui 1 tahun = 365 hari, maka masa aktif umur kita 50 tahun (terhitung semenjak baligh) maka terhitung ada 18.250 hari, atau 438.000 jam. Contoh matematisnya seperti dibawah ini:
. – Nonton teve/Main = 3 jam sehari à 6,2 tahun – Sekolah/ Kerja = 8 jam sehari à 16,7 thn
– Istirahat = 8 jam sehari à 16,7 thn – Belajar (ini klo belajar) = 2 jam sehari à 4,2 thn – Sholat 5 waktu 5 x 12 menit = 1 jam sehari à 2,0 thn – Aktivitas/lain2 = 2 jam sehari à 4,2 thn
TOTAL 24 jam sehari à 50 tahun .
Jadi selama masa aktif umur kita 50 tahun, kita hanya sholat (itupun kalo sholat) 2 tahun, sementara istirahat atau tidur kita 16,7 tahun, dan seterusnya.
.
Itu bagi yang sholat, lalu bagaimana dengan yg tidak sholat? Atau bagaimana dengan kita yg tiap harinya tidak sadar Allah memperhatikan gerak-gerik kita dalam setiap aktivitas? Bagaimana dgn kita yg tiap hari tidak meniatkan semua aktivitas kita karena Allah? #YukMikir#YukInstropeksi