benar.
sering kali hatiku terluka oleh harapan.
kerap kali kalbuku menderita oleh impian.
sebab, inilah aku yang terlalu berharap pada manusia.
entah mengapa.
diriku masih saja betah menikmati sebongkah cinta semu darinya.
diriku tetap saja rela mempertahankan rasa cinta yang sia-sia.
tanpa menghiraukan rasa perih yang menikamku setiap detiknya.
entah mengapa.
aku masih saja mengharapkan meskipun aku tau bahwa aku tak diharapkan.
aku masih saja mencintai meskipun aku mengerti bahwa aku tak dicintai
aku masih saja merindukan meskipun aku paham bahwa aku tak dirindukan.
hingga pada akhirnya.
diriku sendiri yang tersiksa oleh jeruji cinta manusia.
hatiku sendiri yang menderita karena terlalu berharap kepada makhluk-Nya.
sungguh aku malu.
mungkin aku yang terlalu hanyut dalam kedukaanku sendiri.
hingga tak menyadari bahwa di sisiku masih ada cinta yang abadi.
hingga tak menyadari bahwa di sisiku masih ada cinta yang senantiasa menemani.
yaitu cinta Illahi Rabbi.
hanya Ia yang senantiasa mencintaiku sekalipun aku tak mencintai-Nya.
hanya Ia yang selalu merindukanku sekalipun aku tak merindukan-Nya.
hanya Ia yang tetap menyayangiku sekalipun aku melupakan-Nya.
sungguh aku malu.
malu karena sudah menduakan cinta-Nya demi cinta manusia.
kini.
aku mengerti mengapa rasa sakit ini selalu menikam seluruh hatiku, menggores semua perasaanku.
karena memang diriku-lah yang selalu mengejar fananya cinta manusia.
dan melupakan cinta-Nya yang nyata. .
.
.
-Nee-
@nisha_icaa