Izinkan aku menunggumu.
Walau aku tahu.
Aku akan merasa tersakiti suatu hari nanti.
Bosan karena telah lelah bersama waktu.
Sendiri.
Yang tak berharap kau juga menunggu untukku.
Izinkan aku menunggumu.
Walau takdirku bukan bersamamu.
Harapanku hanya menjadi hal yang semu.
Setidaknya dengan aku menunggu mu.
Aku belajar.
Menjaga hati.
Dengan segenap rasa sabar.
Menahan segala godaan yang mampu membuat hatiku terguncang.
Izinkan aku menunggumu.
Ini bukan perkara yang mudah.
Jika bukan kebahagiaan yang ku rasakan.
Maka keikhlasan menjadi akhir ceritanya.
Namun, setidaknya aku pernah menghidupkan sepertiga malamku.
Untuk bertemu kepadaNya.
Meminta hal-hal yang baik untuk seseorang yang aku tunggu.
Justru aku tak pernah berharap untuk rasa ini mendapatkan adanya balasan darimu.
Aku hanya ingin menjagamu.
Dari kejauhan.
Lewat untaian do’a.
Agar kau bahagia.
Sesederhana itu inginku untukmu.
Tak ada yang lain ku harapkan selain itu.
Meskipun kau bahagia.
Bersama seseorang yang akan menjadi kekasih halalmu kelak?
Aku tak mengapa.
Karena aku sadar.
Takdirku bersamamu hanya sebatas aku yang menjadi seseorang selalu setia menunggumu.
Bukan untuk menyatu.
Bukan juga untuk bisa berbagi rasa bersamamu.
Izinkan aku menunggumu.