Semenjak kejadian itu.
Semenjak kita mengambil arah jalan masing-masing.
Dengan niat dan tekad ku, aku berhasil melepaskan dan mengikhlaskanmu.
Tak ada lagi bayangan tentangmu.
Aku bahagia dengan kehidupan sekarang.
Kisah dahulu telah terbuku dengan rapi.
Tetapi entah kenapa dengan hari ini.
Aku merasa gelisah dan bingung.
Entah perasaan apa ini?
Perasaan ini membuat dada ku sesak.
Apakah ini rindu?
Aku tak mengundangnya untuk hadir.
Disaat aku telah berhasil mengubur segalanya tentang diri mu.
Tetapi dengan rasa yang menyesakkan dada ku.
Aku teringat kembali sedikit cerita dahulu.
Rindu ini mengundang air mata.
Aku tak ingin rindu ini membuat perasaan itu kembali.
Aku tak ingin rindu ini membuat ku terluka kembali.
Kau hanya sebatas kenangan.
Cukup kisah itu hanya ada dimasa lalu.
Teringat dengan tekad ku untuk melepaskan dan mengikhlaskanmu.
Aku tak ingin rindu ini membuatku jatuh pada jurang.
Kisah dulu adalah kesalahanku.
Aku harus melawan rindu ini.
Aku harus bangkit.
Aku harus kembali melangkah pada jalan yang telah aku pilih.
Pada jalan yang mendekatkan ku kepada-Nya.
Hidupku harus memiliki tujuan pasti.
Aku telah melepaskanmu.
Aku harus mengikhlaskanmu.
Jalan kita sekarang telah berbeda.
Rindu ini telah hilang dengan sendirinya.
Aku bahagia.
Karena Allah telah menyadarkanku dari kesalahan dulu.
Sekarang aku tak pernah risau mengenai cinta.
Karena cinta-Nya selalu menemaniku.
Karena cinta-Nya yang menguatkanku.
Ingat janji Allah itu pasti.
Allah telah menuliskan satu nama di Lauhul Mahfuzh untuk menjadi pasanganmu.
Bersabarlah, dia akan datang disaat waktu yang tepat.
Maka sebelum dia datang, gunakanlah waktu ini untuk terus memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Karena wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik dan sebaliknya.
Berdo’a dan serahkan semua ini kepada Allah.
Karena hanya skenario-Nya yang terbaik dan sangat indah.