Berkaca pada kisah Nabi adam AS dan ibu Hawa.
Nabi Adam dan Siti Hawa adalah pasangan yang sangatlah bahagia. Hidup didalam Syurga dengan segala kemewahan yang telah disediakan oleh Allah. Namun, kebahagiaan mereka sirna seketika, tatkala Adam dan Hawa melanggar aturan yang dilarang oleh Allah yaitu larangan Allah untuk memakan buah iblis (buak khuldi). Atas kesalahan dan dosa yang mereka perbuat, Allah murka dan akhirnya melemparkan Adam dan Hawa dari Syurga dengan tempat yang berbeda lagi berjauhan. Konon menurut ahli sejarah, Adam diturunkan di India sedangkan Hawa di turunkan di Irak.
Adam dan Hawa berpisah sejauh-jauh mungkin jarak. Keduanya berpisah dalam kurun waktu kurang lebihnya “Tiga ratus tahun”. Namun apa yang terjadi pada Nabi Adam dan Hawa? Mereka berdua kembali dipertemukan dan dipersatukan oleh Allah di Jabal Rahmah. Tepatnya diseputaran padang Arafah yang terletak di kota Makkah. Di bukit itulah Adam dan Hawa bertemu kembali setelah berpisah ratusan tahun lamanya.
Dari kisah diatas tentunya kita bisa merenungi segala apa yang telah Allah takdir pada kita. Sebesar apapun cinta kita pada pacar-pacar kita, sekuat apapun tali yang mengikat kita dengan pacar kita. Jika tidak ditakdirkan berjodoh, maka semua hanya akan sia-sia saja. Jika Allah tidak mengabulkan permintaan kita untuk bersanding dengan dia yang kita cintai, maka janganlah kita menggerutu apalagi sampai bersu’udzon pada Allah. Tetaplah berhusnudzon pada Allah dan yakinlah bahwa Allah akan memberikan ganti yang jauh lebih baik dari dia, Karena Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya.
Kita boleh mencintai seseorang, namun jangan terlalu berlebihan, karena yang patut untuk kita cinta hanyalah Allah saja. Allah tak akan pernah meninggalkan kita, walau dalam keadaan apapun. Serahkan semuanya pada-Nya, dan hanya pada-Nyalah kita memohon yang terbaik untuk jodoh kita. Karena sejatinya “Jodoh di tangan Tuhan”. By @ronikumaraa
