Kamu dikucilkan lagi

0
1851

Kamu dikucilkan lagi, ukhti…
Diburu pertanyaan dan pernyataan layaknya sedang menghadapi ujian..
“Sejak kapan begini?”
“Kok bisa?”
“Karena ikut-ikut kawanmu?”
“Kamu terpengaruh?”
“Kamu ga punya teman kalau begini?”
“Kenapa ga asik lagi?”
“Kayak emak-emak tau! Ga gaul!”
“Sejak berubah kamu ga mau diajak pergi-pergi”
“Sejak hijrah kamu ga lagi mau have fun sama kita-kita”

Bahkan tak segan bagi mereka pertanyaan dan pernyataan itu dilontarkan di depan umum, di hadapan banyak mata dan telinga untuk melukai kita lebih dalam lagi. Banyak pertanyaan dan pernyataan yang mengiris hati. Banyak air mata yang tumpah kala sendiri. .

Dan kamu dilukai lagi, ukhti.. Oleh sesama saudarimu yang dulunya dekat namun sekarang tak lagi mau mengerti.
Tapi, itulah proses yang kamu, aku dan kita lalui. .

Itulah momen di mana keistiqomahan kita diuji. Itulah momen di mana kita bisa mengetahui, siapa yang benar-benar peduli. Itulah momen di mana kita harus menjadi lebih tangguh dan lebih kuat lagi.

Aku percaya padamu, ukhti..meski luka di hatimu terus saja terasa perih, namun kemaafanmu lebih luas ketimbang engkau balas pula dengan kata-kata yang tak pantas.

Uhibbukum fillah, ukhti…
Mari kita hijrah bersama dan terus memperbaiki diri.. Mari jaga hidayah yang Allah beri.. Sebab hijrah itu tak mudah.. Hidayah itu tak murah…

“Andai hidayah itu seperti buah yang bisa ku beli, maka akan ku beli berkeranjang-keranjang untuk aku bagi-bagikan kepada orang-orang yang aku cintai.” (Imam Syafi’i)

By @wiwid6314

Comments

comments

LEAVE A REPLY