“Hidup itu seperti sekolah saja. Setiap orang adalah guru. Setiap tempat adalah kelas. Dan setiap kejadian adalah ilmu.”
Setiap hal yang kita hadapi di kehidupan ini, setiap permasalahan yang kita alami, dianalogikan sebagai mata pelajaran, salah satu unsur penting di sekolah. Yang merupakan parameter kelulusan seorang pelajar.
Ketika ujian, kita dihadapkan dengan soal-soal dari berbagai macam mata pelajaran dengan tingkat kesulitan yang beragam. Ada dua kemungkinan yang mungkin kita rasakan. Kita tertekan, atau kita tenang. Tertekan, karena ilmu yang dimiliki belum memadai untuk mengerjakan soal tersebut. Dan tenang karena ilmu yang dimiliki lebih dari soal yang diberikan.
Seseorang yang mempunyai masalah, bisa tenang karena ilmunya lebih dari masalahnya.
Kalau begitu, agar kita bisa tenang dalam menghadapi setiap persoalan, maka tugas kita adalah mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Semangat belajar! Namun bersabarlah dalam mencari ilmu, sebab belajar itu membutuhkan waktu yang lama. Seumur hidup.
Setiap kali dipertemukan dengan persoalan hidup, jangan tanyakan “Mana pertolongan Allah?”, tetapi pertanyakan “Bagaimana sikap kita agar mendapat pertolongan Allah?”, jangan dijawab. Upayakanlah!
Dari berbagai persoalan yang dihadapi, seharusnya kita siap menerima semua kenyataan. Kenyataan yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan harapan. Bukankah kita punya keyakinan bahwa ketetapan Allah adalah yang terbaik?
Jangan mempersulit diri dengan mengkhawatirkan masa depan yang belum tentu milik kita. Pun jangan terlalu bersedih meratapi masa lalu yang tak mungkin lagi terulang. Yang paling mungkin kita lakukan adalah,
Berikan yang terbaik dalam segala hal, hari ini.
Takutlah apabila hari ini yang menjadi milik kita, tidak kita manfaatkan dengan baik. Bersedih dengan banyaknya dosa di masa lalu, tidak ada gunanya bila hari ini tidak kita sesali, tidak menjadikan kita bertaubat. Perbaiki lah diri dari waktu ke waktu agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Jadilah pembelajar, dimana pun berada.
Jadilah pembelajar, yang belajar memberi iqob (sanksi/hukuman) atas setiap kesalahan yang dilakukan dan untuk setiap target yang tidak tercapai. Juga belajar memberi reward untuk setiap pencapaian agar lebih bersemangat dalam melakukan hal-hal baik dan meninggalkan hal-hal buruk.
Dan ingatlah! Dalam kebaikan, lakukan yang terbaik!