Kumohon kali ini kau mendengarkanku
Sungguh
Maafkanlah aku yang telah mengusik harimu dan menujukan rasa kepadamu
Aku tak sanggup jika aku harus bersandiwara bahwa aku tak mencintaimu
Aku tak bisa !
Ironisnya,aku sudah tak sanggup memikulnya sendirian
Ini salahku yang sudah bermain api dengan hatiku
Lantas jika aku terbakar mungkin itu adalah keterharusan
Terimakasih sudah mengizinkanku untuk mengisi hari-harimu
Doaku sebelum pergi ialah
Semoga kelak kan kau dapati wanita yang jauh lebih dalam dari rasaku
Yang menjaga cinta dengan kehormatan dan marwahnya
Yang bila ia bertutur menentramkan jiwamu
Yang mana perilakunya menghangatkan jiwamu
Yang bila ia menangis kau akan menghapus airmatanya
Ya.
Tidak sepertiku yang selama ini bertahan dan berjuang dalam kesendirian
Sungguh,kebahagiaanmu adalah bahagiaku
Kau tak perlu cemas denganku
Aku sudah terbiasa seperti ini
Ya.
Akulah yang menciptakan skenario ini tanpa persetujuanmu
Lantas jika aku merasa perih,itulah air garam yang aku ciptakan untuk lukaku sendiri
Akan tetapi apa dayaku?
Sang Maha Cinta menitipkan rasa ini kepadaku untukmu
Aku bisa apa?
Aku hanya bisa menerima dan menjaganya
Namun sungguh,
Aku tak mampu jika harus berjuang seorang diri sekian lamanya
Ketahuilah aku sudah lemah
Maka benarlah,kali ini akan kupastikan ketidaknyamanan karenaku tak mengusikmu lagi.
Meski melepasmu bukan inginku
Tapi percayalah
Teruntuk bahagiamu semua menjadi bisa aku lakukan
Satu tanyaku padamu sebelum langkah ini kian menjauh
Bagaimana posisiku dimatamu?
Masih kah aku menjadi sebuah episode dimananya kau akan meninggalkan ketika kau temui kata berakhir?
Atau tamat mungkin?
Atau aku hanya persinggahan yang kemudian kau tinggalkan?
Apapun itu,kau harus bahagia ya
Berjanjilah.
I love from my deepest heart
Selamat tinggal~
Dan benar
Bagaimana Posisiku Di Matamu?
Rangkasbitung,15 Mei 2017
21.52
@astrisulistyorini _ #astrisulistyorini