Duhai lelaki tampan, mau sampai kapan menggantung hati seorang wanita tanpa kepastian? Disaat yang sama kau mencintainya namun disatu sisi menghinakannya. Apakah ini yang disebut cinta?
Teruntuk lelaki mapan, apa yang kau inginkan sudah tercukupi, mobilmu berbaris rapi, uang banyak berseri, tapi mengapa belum mau beristri?
Kepada Lelaki usia 20 tahunan, jodoh memang misteri tidak ada yang tahu akan seperti apa kita nanti dengan seseorang yang ditakdirkan, namun setidaknya di usia 20 tahunan kau harus sudah mengerti bahwa ada wanita yang tengah menanti untuk di jadikan istri
Mungkin inilah yang membuat perempuan gelisah, kau sudah mapan, tampan, beriman tapi tak kunjung menikah. Ini menimbulkan pertanyaan bahwa pasti ada yang salah
Jika pernyataannya kau belum siap, bukankah kita lelaki tidak pernah benar-benar siap dalam hal tertentu? Kita hanya perlu meminta pada Allah agar di siapkan, setelahnya yakin bahwa semua akan baik-baik saja
Jika alasannya belum tiba saatnya, lalu mengapa kau goda wanita, bermanis-manis muka, menjanjikan segala. Ini sikap tidak konsisten
Jika jawabannya masih mencari kecocokan, kau perlu banyak belajar bahwa wanita bukan tempat uji coba masalah perasaan yang sesuka hati bila tidak cocok kau tinggali. Ini sifat tidak bertanggung jawab
Kepada lelaki usia 20 tahunan, mari duduk bersama membincangkan bahwa wanita yang kau cintai bukan jemuran, yang seenaknya digantung, bukan cicilan motor yang kau bawa-bawa tapi belum sah, juga bukan barang antik untuk dikoleksi
Ia hanya wanita yang berharap kau datang dengan keberanian menemui Walinya, mengatakan kesungguhan bahwa kau akan meminangnya. Iya, hanya itu
Selebihnya, tergantung mertuamu. 😊