Beginilah Penjelasan Tentang Kemunculan Cinta

0
3135

Cinta merupakan kata yang paling populer dalam peradaban manusia. Sejak manusia pertama diciptakan, cinta pun menyertainya. Buktinya dengan Nabi Adam as dibersamai dengan Hawa, maka itu pertanda cinta ada di antara mereka.

Cinta pun tak lekang oleh waktu. Dari peradaban kuno hingga peradaban modern kata cinta tak pernah pudar. Justru cinta makin terlihat eksistensinya. Terlebih bagi kaum milenial, mendengar kaya cinta serasa mendengar puisi terindah yang pernah dilantunkan.
Muncul pertanyaan sekarang, dari mana cinta itu datangnya? Apakah bisa dijelaskan secara teori, mengingat cinta itu sulit untuk didefinisikan?

Kalau kita membuka kitab Mafahim Islamiyah karya Syeikh Taqiyuddin an-Nabhani, maka kita akan menemukan bahwa manusia mempunyai potensi. Potensi itu berguna untuk manusia bisa terus eksis hingga ia meninggal. Apa saja itu?

Potensi manusia terdiri dua yakni kebutuhan jasmaniah dan naluri. Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan yang muncul dari dalam diri manusia. Ia bersifat internal. Dan kemunculannya tidak disertai dengan rangsangan dari luar. Sebagai contoh adalah makan, minum, tidur, buang air, dan sebagainya. Yang jika tidak dipenuhi maka akan memunculkan resiko kematian.

Sedangkan naluri adalah keinginan yang muncul dari luar manusia. Ia tidak akan muncul tanpa adanya rangsangan dari luar. Dan ketika tidak dipenuhi pun tidak akan menimbulkan resiko kematian.

Naluri sendiri terbagi menjadi tiga yaitu: naluri mempertahankan diri, naluri mensucikan sesuatu, dan naluri seksual. Jika kita mengaitkan pada pembahasan kali ini yakni cinta, maka cinta bukanlah muncul dari kebutuhan jasmani. Karena jika orang tidak pernah mencintai sesuatu maka ia tidak akan berpotensi untuk meninggal. Satu-satunya jawaban adalah cinta muncul dari naluri seksual. Apa itu naluri seksual?

Naluri seksual adalah keinginan yang muncul dari rangsangan luar yang berhubungan dengan kasih sayang. Walaupun dinamakan dengan seksual tidak selalu diartikan dengan berhubungan seks. Menyayangi ibu kita, ingin memiliki seorang kekasih, rela berjuang asal mendapatkan restu calon mertua, itu semua adalah bagian dari kemunculan naluri seksual.
Nah pada titik ini tentunya kita bisa menentukan pada potensi mana manusia sehingga ia memiliki perasaan cinta. Ya cinta adalah manivestasi atau kemunculan yang didasari dari adanya naluri seksual. Maka tidak usah heran jika manusia memiliki perasaan cinta atau perasaan yang lain semisal sayang, rindu, cemburu, dan sebagainya.

Pada intinya perasaan cinta adalah hal yang biasa karena ia memang muncul dari sebuah naluri yang dimiliki oleh semua manusia. Jadi bagi orang-orang yang berlebihan dalam menilai cinta apalagi mendewakannya, maka bisa kita katakan kepadanya that is LEBAY. Heheh

Penulis: Budi Santoso
Follow IG di: @budisantoso1318

Comments

comments