Setiap kita seharusnya memiliki visi hidup, tujuan yang ingin dicapai, agar waktu yang dihabiskan di dunia tidak habis sia-sia. Seandainya kita belum memiliki tujuan, arah atau visi hidup, maka renungkanlah apa yang Allah Swt sampaikan terkait tujuan penciptaaan manusia. Bukankah Allah Swt menciptakan kita bukan untuk semata-mata menghabiskan sumber daya alam, uang, waktu atau untuk bersenang-senang menikmati setiap detik kebahagiaan yang didapat dari karir dan uang yang dikumpulkan?
Seandainya hidup manusia dibebaskan sedemikian rupa, sehingga mereka semua menyalurkan nafsu syahwat kekuasaan dan seksual sebebas-bebasnya, mungkin tidak akan pernah ada cerita kaum-kaum yang diazab. Tidak akan pernah ada cerita yang diabadikan dalam Al-Quran dari sosok Namrudz dan Firaun, sebagai hikmah bagi kita, kaum muslim. Inilah mengapa kita semua harus memiliki visi hidup agar sukses tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat. Sebelum semuanya berubah menjadi penyesalan.
Perlu dimiliki mindset bahwa kita harus sukses di dunia dan di akhirat. Sukses pun harus didefinisikan. Apakah mobil mewah, rumah megah, pangkat dan jabatan. Atau hidup bahagia dan bermakna. Konsep tentang sukses harus dimiliki agar dalam menjalani hidup, ia berdiri di atas konsep yang berkesuaian dengan tujuan penciptaan. Sama halnya dengan mencapai sukses akhirat. Ia hanya didapat dengan aktivitas di dunia. Oleh karena itu, seluruh aktivitas dunia harus ditujukan untuk akhirat. Tidak yang lain.
Dunia ini berbatas, sehingga kepahitan dan kegagalan separah apapun tetap ada akhirnya. Demikian pula, harta, jabatan, dan apapun yang kita miliki sejatinya akan berakhir, ditinggalkan. Ada ujungnya. Sukses dunia, dengan kata lain, berujung. Namun tidak dengan sukses akhirat. Ia abadi, terus tak berujung.
Karena itu, harus ditanamkan pula target hidup kita adalah surga, surga dan surga bukan dunia. Belajarlah, menuntut ilmu, kalahkan dunia untuk surga. Tidak yang lain.
“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, beribadah, memuji (Allah), mengembara (demi ilmu dan agama), rukuk, sujud, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah [9]: 112).
Dan firmanNya:
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.” (QS. At-Taubáh [9]: 111).
Wallahu’alam bishshawwab