Sadarkah Anda bahwa Allah Swt memerintahkan empat malaikat yang terus mengikuti Anda agar mereka bisa menjaga Anda atas perintahNya dari segala hal yang tidak Dia kehendaki terjadi pada Anda?
Allah Swt berfirman, “Bagi Manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah…” (Q.S Ar-Ra’du, ayat 11).
Bagaimana mungkin Dia menjaga Anda, padahal Dia telah memerintahkan sejumlah malaikat agar memalingkan segala hal yang tidak Dia kehendaki mengoyak tubuh Anda. Bahkan setiap nyamuk atau virus yang tidak Dia kehendaki menyakiti tubuh Anda.
Salah satu bentuk penjagaan Allah Swt adalah Dia membela orang-orang mukmin. Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman…” (QS. Al-Hajj, ayat 38).
Allah Swt tidak hanya melindungi orang-orang beriman dari kejahatan, akan tetapi Dia bahkan membela mereka. Ayat di atas mengisyaratkan ganasnya keburukan yang akan mereka hadapi, dengan banyaknya jumlah dan aneka ragam bentuknya. Akan tetapi Allah Swt mengetahui apa yang terdapat pada musuh-musuhNya, maka Dia membela para kekasihNya dari kejahatan tersebut.
Dalam hadist Qudsi disebutkan, “Barangsiapa memusuhi wali-Ku, maka sungguh Aku umumkan perang kepadanya.” (HR. Bukhari).
Bayangkan, perang antara musuh dakwah, musuh kebenaran dan musuh agama melawan Allah Swt. Siapa yang menang? Siapa yang kalah? Bahkan, siapa yang ditelantarkan?
Sesungguhnya, Dia menjaga hamba-hambaNya yang beriman. Dia menjaga mereka dengan penjagaan khusus, disertai dengan kecintaan, pengawasan dan kasih sayang.
Musyrikin Quraisy berkumpul di sekitar gua yang di dalamnya terdapat Nabi Muhammad saw dan Abu Bakar Ash Siddiq. Berbagai bujukan yang bersifat materi telah mendorong mereka untuk membunuh dua orang ini, disertai dengan rasa dendam kesumat yang terpendam dan keinginan menjadi tokoh yang disegani pada masa tersebut.
Rasa takut mulai menyelinap masuk ke dalam hati Abu Bakar, lalu sahabatnya yang mulia memandangnya seraya berkata, “Bagaimana pendapatmu dengan dua orang, sementara yang ketiganya adalah Allah? Wahai Abu Bakar, apakah kamu meyakini bahwa kita ini hanya berdua? Sekali-kali tidak, bahkan kita bertiga!”
Disinilah berbagai kekhawatiran pudar, rasa gemetar sirna dan ketakutan memudar saat menyadari bahwa Allah Swt pasti melindungi kita.
Kisah para pemuda Kahfi. Mereka berlindung ke dalam gua. Mereka meminta petunjuk kepadaNya, lalu Dia mengarahkan mereka agar masuk ke dalam gua tanpa pintu sama sekali. Gua yang bebas terbuka bagi setiap manusia, binatang berbisa maupun binatang buas. Akan tetapi Allah menghendaki untuk menjaga mereka. Allah pun mengirimkan kepada mereka salah satu tentaraNya, yaitu tentara yang berupa ketakutan. Maka setiap orang yang mendekati gua tersebut, rasa takutnya akan menghalanginya maju mendekat. Anda akan melihatnya lari tergopoh-gopoh karena takut.
Allah Swt berfirman, “…dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan diri dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi oleh ketakutan terhadap mereka.” (QS. Al-Kahfi, ayat 18).
Allah Swt menjaga para waliNya dengan sesuatu yang sama sekali tidak terpikirkan oleh manusia. Allah Swt berfirman, “…Kelak akan aku jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir” (QS. Al-Anfal, ayat 12).
Demi para hamba dan waliNya, Dia menimpakan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka kaki-kaki dan tangan mereka gemetar karena takut kepada para wali Allah.
Bila kita ingin senantiasa di jaga Allah Swt, jadilah orang-orang yang disayangiNya. Wallahu’alam bishshawwab.
(Dikutip dan diseleraskan dari buku Li Annakallah, karya Ali Bin Jabir Al-Faifi, penerbit Arafah)