Manusia Kaya

0
488
Ilustrasi manusia kaya

Ramai di media daftar manusia terkaya di Indonesia, bahkan di dunia. Dengan gurita bisnis yang dimiliki, seseorang dapat memiliki kekayaan sebesar APBN suatu negara. Satu sisi, dalam situasi ekonomi sulit seperti saat ini, saya menganggap semua orang mengalami kondisi keuangan yang terbatas, sehingga perlu mengatur dengan sangat hati-hati. Ternyata, kondisi ini tidak dialami oleh sebagian orang. Buktinya, ia memiliki uang tak berseri yang dapat dibelanjakan kapanpun, dimanapun dengan jumlah yang sangat besar.

Saya menemukan satu hadist yang sangat luar biasa. Dari Ubaidillah bin Mihsan Al-Ansari secara marfu, “Siapa diantara kalian yang berada di waktu pagi dalam keadaan aman di tempat tinggalnya, sehat jasmaninya dan memiliki makanan untuk hari ini, maka seakan-akan seluruh dunia ini telah diberikan kepadanya.”

Islam memberikan standar kekayaan dan kebahagiaan yang sederhana, sebagaimana hadist di atas. Pertama, di pagi hari dalam kondisi aman dan sehat. Tidak setiap orang mengalami situasi seperti itu. Ada yang di pagi harinya memiliki perasaan berdebar-debar karena ia hasil pemeriksaan laboratorium akan keluar dan menentukan apakah penyakit yang diderita serius ataukah tidak. Ada yang pagi itu merupakan tengat terakhir utang harus dilunasi bila tidak ia kehilangan tempat tinggalnya. Atau ada yang dalam situasi bencana gempa bumi, gunung meletus, dan yang sejenisnya. Tentunya, pagi itu, setiap mereka tidak memiliki perasaan tenang.

Kedua, memiliki makanan. Sarapan, sambil menikmati pagi yang cerah merupakan kenikmatan yang tidak setiap orang dapat alami. Ada yang pada situasi itu ia berada di tenda pengungsian dalam kondisi lapar dan makanan yang terbatas. Ada yang pada hari itu, ia tidak memiliki uang sehingga ia menunggu dermawan memberikan sebagian hartanya.

Kunci menjadi manusia kaya terletak pada pola pikirnya. Ia memaknai setiap kecil hal yang ia rasakan, jalankan dan nikmati. Tidak melihat ke atas, mengukur segala sesuatu sesuai dengan kemampuannya.

Manusia kaya tidak terletak pada jumlah aset yang ia miliki, karena aset tersebut akan diserahkan pada ahli waris saat ia meninggal. Aset itu pun tidak sepenuhnya ia nikmati. Aset yang ia gunakan, habiskan, dan manfaatkanlah yang sejatinya merupakan kekayaannya. Itupun terbatas sesungguhnya. Dibatasi waktu dan jumlah. Ia tidak akan dapat secara bersamaan mengendarai kendaraan banyak yang ia miliki. Ia tidak akan secara bersamaan tidur di seluruh kamar yang ia miliki, atau ia tidak mungkin berada di seluruh properti yang ia punyai disaat bersamaan.

Kita semua manusia kaya dengan catatan bangun di pagi hari merasa aman, sehat, dan memiliki makanan yang kita makan!

SHARE
Previous articleMenjadi Pemimpin yang Bijaksana
Next articleMemandang Dunia dengan Sederhana
mm
Penulis adalah penggiat literasi, sekaligus pendidik. Doktor bidang Ilmu Pendidikan ini memiliki visi memberdayakan pendidikan dengan pola pikir Islam. Bermoto Allah dulu, Allah lagi dan Allah terus. Hidup untuk Yang Maha Hidup.